Sebuah kehormatan besar bagi kami karena
mendapat kesempatan memimpin organisasi ini serta melayani berbagai kepentingan
yang berpusat pada pengembangan kawasan perkampungan dan menumbuhkan kapasitas
kepemimpinan Genius Kampung, sebagaimana visi yang telah ditetapkan.
Selama empat tahun terakhir, kami
terinspirasi dan bersemangat dengan begitu banyak perhatian berbagai pihak pada
aktivitas yang kami lakukan. Sejak 2019, kami mulai menyemai visi yang berfokus
pada penguatan kapasitas talenta kampung (kami menyebutnya Genius Kampung)
agar dapat menjadi pemimpin perubahan (change leader) di kawasan
perkampungan.
Hingga sambutan ini kami siarkan,
Cendekiawan Kampung telah memfasilitasi beasiswa kepada lebih dari 150 Genius
Kampung di tiga provinsi (Banten, Maluku, Papua Barat) dengan berbagai skema.
Kami membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan, selain fasilitas beasiswa
kuliah pendidikan tinggi, hingga saatnya nanti kembali menjadi sosok yang
menginspirasi, menggerakan sekaligus memimpin masyarakat dalam menciptakan
perubahan di kawasan perkampungan.
Kami terus menjalin kolaborasi
dengan pemerintah, swasta, maupun lembaga-lembaga Sektor Ketiga. Dengan
pemerintah, kami terus mendorong kebijakan yang berpihak pada penguatan dan
penumbuhan kapasitas kepemimpinan manusia perdesaan. Di Kabupaten Pandeglang,
misalnya, advokasi yang kami lakukan membuahkan hasil dan tertuang dalam RPJMD
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2021-2026 dalam bentuk program
unggulan Prokampus (Program Kurangi Anak dan Mahasiswa Putus Studi). Kami telah
menandatangani MoU pada 2021 dengan Pemkab Pandeglang, dilanjutkan dengan
penandatanganan dokumen PKS (Perjanjian Kerja Sama) pada Juli 2023 dan akan
kami implementasikan dalam sebuah program. Meski prosesnya penuh dengan
dinamika, namun kami merasa ini adalah modal penting untuk kami replikasi di
daerah-daerah lain seperti Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, yang
telah menunjukkan minat yang besar bekerja sama, dan tentu daerah lainnya.
Di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku,
sebanyak 36 pemuda telah menjadi Genius Kampung dengan animo yang terus
mengalami eskalasi yang tidak kami bayangkan sebelumnya. Dipelopori seorang
guru asal Madura yang mengikuti program Guru Garis Depan di Pulau Buru, lewat
korespondensi yang intens sejak 2019 dengan kami, satu demi satu para pemuda
dari Desa Adat Widit, Kecamatan Waelata, dan desa-desa sekitar di Pulau Buru,
mendaftar sebagai Genius Kampung. Mereka rela menempuh perjalanan jauh melalui
laut untuk mengecap pendidikan baik jenjang menangah atas maupun sarjana. Pada
gilirannya kelak, para pemuda ini akan menjadi aktor penting pengembangan
kawasan di sana.
Kabar dari Pulau Buru semakin
menggembirakan kami ketika kepala desa dan para tetua adat telah bersepakat
menjadikan anak-anak mereka sebagai Genius Kampung. Kepala Desa Adat Widit
telah merancang kebijakan, menjadikan program penumbuhan kapasitas kepemimpinan
Genius Kampung Desa Adat Widit, sebagai salah satu program strategis terkait
pemanfaatan dana desa. Para tetua, baik Bapak Soa maupun Ketua Adat, pun telah
setuju untuk menjadikan desa mereka beserta potensinya sebagai ladang
pengabdian para Genius Kampung alias kawasan perkampungan yang diintervensi
dengan pendekatan terintegrasi ala Cendekiawan Kampung. Alhamdulillah.
Keterbukaan masyarakat di Desa Adat
Widit, Pulau Buru, tidak terlepas dari kerja sama yang telah kami jalin dengan
Yayasan Al Fath, Sukabumi, Jawa Barat. Melalui program KSB (Kuliah Sambil
Bekerja) yang dikembangkan Prof. Dr. KH. M. Fajar Laksana, kami bisa
memfasilitasi beasiswa untuk 1000 Genius Kampung. Kolaborasi itulah yang
membuat Cendekiawan Kampung bisa menjangkau Provinsi Maluku dan Papua Barat.
Jika di Maluku kami disambut oleh itikad
baik oleh orang-orang Widit, maka di Papua Barat kami disambut oleh IKADI (Ikatan
Dai Indonesia) Papua Barat. Pak Bambang Hariadi, ketua IKADI Papua Barat yang
juga akademisi dari Universitas Papua (Unipa) telah menandatangani MoU dengan
kami untuk peningkatan kapasitas kepemimpinan Genius Kampung Papua Barat
sekaligus pengembangan kawasan, dalam platform Beasiswa Tunas Matoa.
Tentu saja kami juga menyadari
bahwa menunggu GK lulus kuliah memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Sekurang-kurangnya dibutuhkan waktu empat tahun lamanya. Akan tetapi kami
bersyukur karena Yayasan Amanah Takaful menyambut program kami dalam
menciptakan beberapa titik pemberdayaan, yang merupakan fast track (kurang
dari setahun pembekalan dan implementasi) dari program yang telah kami
canangkan, melalui Beasiswa Amanah Bangun Desa. Program ini merupakan
implementasi dari MoU yang sebelumnya telah kami sepakati yang berdurasi lima
tahun (2022-2026). Untuk sesi pertama, Beasiswa Amanah Bangun Desa telah
diikuti oleh puluhan mahasiswa asal Kabupaten Pandeglang dan Lebak, Provinsi
Banten, yang berasal dari lima kampus yakni Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,
Universitas Mathla’ul Anwar Banten, Universitas Setiabudhi Rangkasbitung,
Universitas Bina Bangsa dan STIA Banten. Adapun proyek pengabdiannya diimplementasikan
di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.
Selain program-program yang kami rintis, kami pun terlibat dalam program yang digagas oleh Bakrie Center Foundation (BCF). Pada program LEAD (Leadership Experience and Development Program) Indonesia Batch IV tahun 2023, kami terlibat sebagai mentor ahli pengembangan organisasi sosial pada cluster Gerakan Lanjut Kuliah. Pada Batch V masih di tahun yang sama, kami Kembali diajak berkolaborasi sebagai narasumber sekaligus sebagai mentor pada cluster serupa.
Cendekiawan Kampung juga telah beberapa kali menjadi objek riset para peneliti, baik dari kajian komunikasi politik, kebijakan, psikologi, dan inovasi di bidang kebijakan. Riset-riset tersebut telah diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi maupun prosiding. Kiprah kami pun dipotret oleh Krakatau Posco melalui program "The Heroes" dan dimuat di Harian Umum Banten Raya pada 2022.
Semua capaian baik ini tidak lepas
dari peran para profesional yang telah mendedikasikan waktu, energi
dan bakat mereka dalam pertumbuhan CK. Mereka terus bekerja laksana akar, tidak
tampak di permukaan, namun tanpa mereka Cendekiawan Kampung tidak akan tumbuh
sampai saat ini.
Kami beruntung, sejak 2019, E. Prasetyo
Siddik, Direktur Utama LPDP Kemenkeu RI 2013-2017 yang sekarang menjadi Wakil
Dekan I FISIP Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang telah terlibat sebagai penasihat.
Pada tahun yang sama M. Hasan Gaido, founder/CEO Gaido Group juga bergabung sebagai
penasihat. Pegiat kreatif dan Ketua Fekraf Banten, Andi Suhud Trisnahadi, juga
bergabung. Berturut-turut atas permintaan kami dan kerendahan hati
beliau-beliau, Kang Maman (penulis/pegiat literasi), Boyke Pribadi (akademisi),
H. Asep Mulya (birokrat), Ida Noviananda (aktivis), Prof. Ace T. Hidayat (Guru
Besar FMIPA Unpad), Prof. Djoko Saryono (Guru Besar UM), dan Enjat Sudrajat
(guru/aktivis Pendidikan), memperkuat jajaran penasihat.
Kemudian pada 2021, Dr. Rizqullah,
MBA (Dirut BNI Syariah 2010-2012) meneguhkan kami sebagai dewan pengawas. Kehadiran
beliau kami yakini akan mampu mendorong kami mewujudkan misi ketiga CK yakni
terbentuk dan efektifnya program dana abadi (endowment) di Cendekiawan Kampung.
Pada 2023, kami juga bergembira ketika tokoh muda seperti Dr. Gun Gun Heryanto, M.Si. (Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat) dan TB. Asep Rafiudin Arief, M.I.Kom. (Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pandeglang) menyatakan kesediaan sebagai Expert Associate. Pada tahun yang sama, untuk memperkuat daya dukung, kami mengangkat Faisal Fadilla Noorikhsan, M.Si (akademisi FISIP Universitas Siliwangi) sebagai Managing Director of Academic & Leadership dan Lailatul Maulidiya Rahman (aktivis pendidikan) sebagai Managing Director of Program Development. Untuk memenuhi kebutuhan Cendekiawan Kampung yang makin dinamis, kami juga mengutus Irma Zakiyah (Managing Director of Finance/Founder CK) untuk melanjutkan studi Magister Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan di Universitas Gadjah Mada melalui beasiswa Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Sungguh sebuah kehormatan besar
bagi kami karena mendapat kesempatan memimpin organisasi ini serta melayani
berbagai kepentingan yang berpusat pada pengembangan kawasan perkampungan dan
menumbuhkan kapasitas kepemimpinan Genius Kampung, sebagaimana visi yang telah
ditetapkan.
Atih Ardiansyah
CEO